ADHIKARYACITRA.com – Harapan para petani di Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, mulai kembali bersemi. Setelah sempat empat kali jebol akibat derasnya arus sungai, bendungan yang menjadi sumber utama irigasi untuk sekitar 30 hektare lahan persawahan di wilayah tersebut kini nyaris selesai diperbaiki.
Menariknya, upaya perbaikan ini bukan hasil proyek pemerintah ataupun intervensi kontraktor besar, melainkan lahir dari semangat gotong royong warga yang dipimpin langsung oleh Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PKS, Uden Abdunnatsir. Sejak beberapa waktu terakhir, kerja bakti dilakukan bersama masyarakat, menunjukkan kolaborasi antara rakyat dan wakilnya di parlemen.
“Air ini sangat penting untuk sawah warga. Kalau bendungan terus jebol, petani yang rugi. Alhamdulillah sekarang sudah mulai beres dikerjakan. Ini hasil semangat bersama,” ujar Uden saat ditemui di lokasi pada Jumat (4/7/2025). Ia menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar memperbaiki fisik bendungan, tetapi juga menjaga keberlangsungan hidup ratusan petani yang menggantungkan nasib pada aliran air tersebut.
Kerusakan bendungan selama ini berdampak signifikan bagi warga. Tak sedikit petani terpaksa membiarkan lahannya mengering lantaran tidak mendapatkan pasokan air. Salah satunya adalah Daday, warga setempat, yang menyampaikan rasa terima kasihnya dalam bahasa Sunda.
“Ieu téh geus opat kali jebol. Lamun teu aya Mang Nasir, kumaha sawah para patani? Garing we meureun. Nuhun, Mang Nasir tos turun jeung ngamodalan oge,” katanya, menyoroti pentingnya peran Uden dalam mendorong perbaikan bendungan dan membantu secara langsung.
Melihat siklus kerusakan yang terus berulang, Uden mendesak Pemerintah Kabupaten Sukabumi agar segera mengalokasikan anggaran untuk membangun bendungan permanen. Ia menilai kondisi ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“Ini bukan kerusakan biasa. Empat kali jebol artinya ada yang perlu dibangun ulang, bukan hanya ditambal. Pemerintah harus hadir dengan solusi jangka panjang,” tegasnya.
Kini, masyarakat Bojongsawah hanya bisa berharap agar pemerintah tak tutup mata. Perbaikan darurat memang menahan krisis sementara, tetapi tanpa pembangunan yang lebih kokoh dan berkelanjutan, ancaman jebol di musim-musim mendatang tetap menghantui. Yang mereka inginkan sederhana: aliran air tetap lancar, dan sawah kembali subur.
Admin
Komentar