oleh

Program Barak Militer Disiapkan, Sukabumi Uji Pendekatan Baru dalam Pendidikan Karakter

ADHIKARYACITRA.com – Pemerhati hukum Yogi Pebriansyah, SH., MKn. mengapresiasi langkah cepat Dinas Pendidikan dan Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dalam menangani kasus pelajar SMP yang sempat dipulangkan ke keluarganya akibat terlibat kenakalan remaja. Pelajar yatim tersebut berasal dari Jalan Selabintana, Desa Sudajaya Girang, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi.

“Saya menerima aduan dari keluarga siswa itu. Mereka kebingungan karena pihak sekolah memulangkan anak tersebut akibat kasus kenakalan remaja,” ujar Yogi kepada media, Rabu (11/6/2025).

Yogi mengaku telah berkomunikasi dengan pihak sekolah dan berupaya menjalin koordinasi dengan Dinas Pendidikan serta Komisi IV DPRD untuk memastikan siswa tersebut tetap memperoleh hak pendidikan. Ia menyebut, program pendidikan karakter bela negara yang tengah digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur Dedi Mulyadi, bisa menjadi solusi pembinaan.

“Memulangkan siswa ke rumah bukanlah solusi terbaik. Keluarga justru berharap anak itu bisa mengikuti program pendidikan karakter sebagai upaya perbaikan,” jelas Yogi.

Usaha tersebut mendapat tanggapan positif. Pada Rabu (11/6/2025), Komisi IV DPRD bersama Kepala Dinas Pendidikan meninjau langsung sekolah yang bersangkutan guna mencari solusi terbaik. Pertemuan berlangsung konstruktif, dengan hasil bahwa siswa tetap bisa melanjutkan pendidikan melalui pendekatan pembinaan.

“Salah satu opsi yang dibahas adalah program pembinaan kedisiplinan di barak militer, sebagai bentuk pendekatan karakter bagi siswa bermasalah,” tegas Yogi.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Ferry Supriyadi, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya perlindungan hak pendidikan anak, termasuk yang menghadapi masalah.

“Kami mendorong langkah-langkah strategis yang mengedepankan hak pendidikan dan masa depan anak, tanpa diskriminasi,” kata Ferry.

Ia menambahkan, saat ini pemerintah tengah merancang program pembinaan karakter di luar sekolah, salah satunya melalui barak militer. Program ini diharapkan dapat membentuk sikap, mental, dan karakter siswa yang bermasalah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, menegaskan pihaknya serius dalam menangani kasus-kasus siswa bermasalah, baik yang mengalami kesulitan sosial maupun gangguan perilaku.

Program barak militer ini merupakan bagian dari inisiatif bersama sejumlah daerah di Jawa Barat. Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga tengah berkoordinasi dengan Kodim 0622/Sukabumi terkait teknis pelaksanaannya.

Bupati Sukabumi, Asep Japar, sebelumnya menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk nyata perhatian terhadap generasi muda. “Insyaallah, program barak ini akan menjadi wadah pembentukan disiplin dan karakter kuat,” ujarnya saat peringatan Hardiknas 2025.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Khusyairin, menyebut istilah “siswa nakal” tidak lagi digunakan. Menurutnya, siswa dengan perilaku menyimpang sedang dalam fase pencarian jati diri, yang harus dibimbing, bukan dihukum.

“Program ini bukan pelatihan militer, tapi pembinaan karakter. Tujuannya mendidik anak menjadi lebih baik,” ujarnya. Ia juga mengungkap, berdasarkan data awal, sekitar 40 siswa SMP teridentifikasi terlibat perilaku menyimpang. Namun, baru 10 siswa yang telah mendapat persetujuan orang tua untuk ikut program.

Forkopimda Kabupaten Sukabumi saat ini masih membahas teknis pelaksanaan program, termasuk lokasi barak militer yang akan digunakan. Pelaksanaan program direncanakan berlangsung di lingkungan Kodim atau Batalyon Infanteri 310.

Admin

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed